Rahasia Belajar Pemrograman Cepat: Stop Nonton, Mulai Praktek!

Rahasia Belajar Pemrograman Cepat: Stop Nonton, Mulai Praktek!

Banyak orang sering melakukan kesalahan saat belajar pemrograman. Sebagai contoh, seseorang yang mulai belajar Python karena ingin menjadi seorang ahli saraf. Sebagai mahasiswa Psikologi, ia tidak tahu apa-apa tentang variabel, tipe data, algoritma, loop, atau logika kode.

Seperti kebanyakan orang, dia memulai dengan menonton kursus online.

Meskipun hal ini membantu, menonton dan menonton ulang video hanya memperlambat proses belajar. Jika dia bisa memulai dari awal lagi, cara belajarnya pasti akan berbeda.

Jangan lakukan kesalahan yang sama. Lakukan ini sebagai gantinya.

Menonton Ulang Hanyalah Ilusi Belajar

Ilusi kognitif sering menipu seseorang, dan salah satu yang paling kuat adalah merasa sudah memahami sesuatu padahal belum. Seringkali, seseorang belajar keras untuk ujian, tetapi beberapa jam sebelum ujian merasa seperti tidak tahu apa-apa.

Mengapa hal ini terjadi? Karena pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran yang efektif melibatkan proses menghubungkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Membaca ulang, menonton ulang, dan menyoroti materi hanya mempertahankan informasi di memori jangka pendek.

Semakin sering seseorang membaca ulang atau menonton ulang, semakin kuat perasaan “memahami” dan lancar dalam materi tersebut. Sayangnya, ini bisa menipu dan membuat orang percaya bahwa mereka telah mempelajarinya, padahal tidak.

Untuk memeriksa apakah benar-benar sudah dipelajari, seseorang perlu mengujinya.

Apa yang Harus Dilakukan?

Mudah. Uji diri sendiri.

Ambil tantangan kode. Praktikkan apa yang sudah dipelajari dengan proyek-proyek nyata. Alihkan teori yang telah dipelajari menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, keterampilan pemrograman akan meningkat drastis.

Memang, mungkin terasa tidak nyaman. Tapi inilah yang harus dilakukan.

Dengan menguji diri sendiri, kemampuan metakognisi akan meningkat karena ini memaksa otak untuk mengingat kembali apa yang sudah dipelajari. Saat melakukan ini, orang akan menyadari kesenjangan pengetahuan, misalnya: “Oh, saya lupa cara melakukan ini, mari kita pelajari kembali.”

Itulah cara belajar yang benar.

Banyak orang tidak belajar Python hanya dengan menonton kursus. Mereka belajar ketika harus menerapkan apa yang telah dipelajari dalam skenario nyata. Sebagai contoh, seseorang baru benar-benar memahami Python ketika harus mengkodekan analisis statistik untuk tesis sarjana mereka.

Mengapa tidak mencoba melakukan hal yang sama? Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

Kamu bisa mulai dengan mengikuti beberapa website yang menyediakan tantangan coding dan proyek nyata. Berikut adalah beberapa website yang direkomendasikan:

Website untuk Mengasah Kemampuan Pemrograman
  1. HackerRank
    HackerRank menawarkan berbagai tantangan pemrograman untuk berbagai bahasa dan tingkat keahlian. Kamu bisa menyelesaikan tantangan, berpartisipasi dalam kontes, dan meningkatkan keterampilan coding dengan cepat.
  2. LeetCode
    LeetCode terkenal untuk latihan coding interview dan masalah algoritma. Platform ini sangat bagus untuk meningkatkan keterampilan problem-solving dan mempersiapkan diri untuk wawancara kerja di perusahaan teknologi besar.
  3. Codewars
    Codewars menyediakan tantangan coding yang disebut “katas” dalam berbagai bahasa pemrograman. Setiap tantangan memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, sehingga cocok untuk pemula hingga ahli.
Photo by Joshua Reddekopp on Unsplash
Belajar Pemrograman Seperti Belajar Mengendarai Sepeda

Jangan berharap untuk belajar secara pasif.

Menonton ulang video hanya akan menipu pikiran dan menciptakan ilusi bahwa seseorang telah belajar. Itulah mengapa penting untuk berhenti berpikir bahwa belajar Python atau bahasa pemrograman lainnya bisa dilakukan hanya dengan tutorial.

Gunakan pendekatan belajar yang efektif.

Gantilah strategi ini:

  • Belajar bahasa baru dengan membaca buku atau menonton video.
  • Belajar mengemudi dengan melihat orang lain mengemudi.
  • Belajar mengendarai sepeda dengan menonton keluarga melakukannya.
  • Belajar pemrograman dengan menonton orang lain membuat kode.

Dengan ini:

  • Belajar bahasa baru dengan berbicara langsung.
  • Belajar mengemudi dengan mengemudikan mobil.
  • Belajar mengendarai sepeda dengan langsung melakukannya.
  • Belajar pemrograman dengan langsung membuat kode.

Memang terdengar sederhana, tapi banyak yang terjebak dalam kesalahan ini.

Semakin cepat seseorang mulai mengerjakan proyeknya sendiri, semakin cepat dan baik mereka akan mempelajari bahasa pemrograman.

Selamat belajar dan semoga sukses!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *